Tag: Alqur’an

Tafsir Surat An-Nasr Dan Terjemahan

Surat An-Nasr (Pertolongan)
3 Ayat • Surat ke 110 • Madaniyah

Surat An-Nasr Ayat 1
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ

1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

Surat An-Nasr Ayat 2
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا

2. dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,

Surat An-Nasr Ayat 3
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Tafsir Surat Al-Kafirun Dan Terjemahan

Surat Al-Kafirun (Orang-orang kafir)
6 Ayat • Surat ke 109 • Makkiyah

Surat Al-Kafirun Ayat 1
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,

Surat Al-Kafirun Ayat 2
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

Surat Al-Kafirun Ayat 3
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

Surat Al-Kafirun Ayat 4
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

Surat Al-Kafirun Ayat 5
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

Surat Al-Kafirun Ayat 6
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.

Tafsir Surat Al-Kausar Dan Terjemahan

Surat Al-Kausar (Nikmat yang berlimpah)
3 Ayat • Surat ke 108 • Makkiyah

Surat Al-Kausar Ayat 1
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

Surat Al-Kausar Ayat 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.

Surat Al-Kausar Ayat 3
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Tafsir Surat Al-Maun Dan Terjemahan

Surat Al-Ma’un (Barang-barang yang berguna)
7 Ayat • Surat ke 107 • Makkiyah

Surat Al-Ma’un Ayat 1
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Surat Al-Ma’un Ayat 2
فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

Surat Al-Ma’un Ayat 3
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ

3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Surat Al-Ma’un Ayat 4
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

Surat Al-Ma’un Ayat 5
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

Surat Al-Ma’un Ayat 6
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ

6. orang-orang yang berbuat riya,

Surat Al-Ma’un Ayat 7
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Tafsir Surat Quraisy Dan Terjemahan

Surat Quraisy (Suku Quraisy)
4 Ayat • Surat ke 106 • Makkiyah

Surat Quraisy Ayat 1
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ

1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,

Surat Quraisy Ayat 2
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ

2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

Surat Quraisy Ayat 3
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ

3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).

Surat Quraisy Ayat 4
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Tafsir Surat Al-Fil Dan Terjemahan

Surat Al-Fil (Gajah)
5 Ayat • Surat ke 105 • Makkiyah

Surat Al-Fil Ayat 1
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

Surat Al-Fil Ayat 2
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ

2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?

Surat Al-Fil Ayat 3
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ

3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,

Surat Al-Fil Ayat 4
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ

4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

Surat Al-Fil Ayat 5
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ

5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Tafsir Surat Al-Humazah Dan Terjemahan

Surat Al-Humazah (Pengumpat)
9 Ayat • Surat ke 104 • Makkiyah

Surat Al-Humazah Ayat 1
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ

1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,

Surat Al-Humazah Ayat 2
الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ

2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,

Surat Al-Humazah Ayat 3
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ

3. dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,

Surat Al-Humazah Ayat 4
كَلَّا ۖ لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ

4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.

Surat Al-Humazah Ayat 5
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ

5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?

Surat Al-Humazah Ayat 6
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ

6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,

Surat Al-Humazah Ayat 7
الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ

7. yang (membakar) sampai ke hati.

Surat Al-Humazah Ayat 8
إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ

8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,

Surat Al-Humazah Ayat 9
فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ

9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Tafsir Surat Al-Asr Dan Terjemahan

Surat Al-‘Asr (Masa/Waktu)
3 Ayat • Surat ke 103 • Makkiyah

Surat Al-‘Asr Ayat 1
وَالْعَصْرِ

1. Demi masa.

Surat Al-‘Asr Ayat 2
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

Surat Al-‘Asr Ayat 3
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Tafsir Surat At-Takasur Dan Terjemahan

Surat At-Takasur (Bermegah-megahan)
8 Ayat • Surat ke 102 • Makkiyah

Surat At-Takasur Ayat 1

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

Tafsir: (Telah membuat kalian lalai) atau telah melalaikan kalian dari taat kepada Allah (bermegah-megahan) yaitu saling bangga-membanggakan harta, anak-anak dan pembantu-pembantu.

Surat At-Takasur Ayat 2

حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.

Tafsir: (Sampai kalian masuk ke dalam kubur) hingga kalian mati dikubur di dalam tanah; atau hingga kalian menghitung-hitung banyaknya orang yang telah mati.

Surat At-Takasur Ayat 3

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

Tafsir: (Janganlah begitu) kalimat ini mengandung hardikan dan cegahan (kelak kalian akan mengetahui.)

Surat At-Takasur Ayat 4

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.

Tafsir: (Dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui) akibat buruk dari perbuatan kalian itu di kala kalian menjelang kematian, kemudian sewaktu kalian telah berada di dalam kubur.

Surat At-Takasur Ayat 5

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ

5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,

Tafsir: (Janganlah begitu) sesungguhnya (jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin) tentang akibat perbuatan kalian itu, niscaya kalian tidak akan lalai taat kepada Allah.

Surat At-Takasur Ayat 6

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ

6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,

Tafsir: (Niscaya kalian benar-benar akan melihat neraka Jahim) Jawab Qasamnya tidak disebutkan, yaitu niscaya kalian tidak akan sibuk dengan bermegah-megahan yang melalaikan kalian dari taat kepada Allah. Lafal Latarawunna pada asalnya adalah Latarawunanna, kemudian Lam Fi’il dan ‘Ain Fi’ilnya dibuang, kemudian harakatnya diberikan kepada Wau, sehingga jadilah Latarawunna.

Surat At-Takasur Ayat 7

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ

7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.

Tafsir: (Dan sesungguhnya kalian benar-benar akan melihatnya) kalimat ayat ini mengukuhkan makna ayat sebelumnya (dengan pengetahuan yang yakin) lafal ‘Ainal Yaqiin adalah Mashdar; demikian itu karena lafal Ra-aa dan lafal ‘Aayana mempunyai arti yang sama.

Surat At-Takasur Ayat 8

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Tafsir: (Kemudian kalian pasti akan ditanyai) lafal Latus-alunna dibuang daripadanya Nun alamat Rafa’ karena berturut-turutnya huruf Nun, dibuang pula daripadanya Wawu dhamir jamak, tetapi bukan karena ‘Illat atau sebab bertemunya kedua huruf yang disukunkan; bentuk asal daripada Latus-alunna adalah Latus-aluunanna (pada hari itu) yakni di hari kalian melihat neraka Jahim (tentang kenikmatan) yang kalian peroleh semasa di dunia, yaitu berupa kesehatan, waktu luang, keamanan, makanan, minuman dan nikmat-nikmat lainnya. Artinya dipergunakan untuk apakah kenikmatan itu?

Tafsir Surat Al-Qariah Dan Terjemahan

Surat Al-Qari’ah (Hari Kiamat)
11 Ayat • Surat ke 101 • Makkiyah

Surat Al-Qari’ah Ayat 1

الْقَارِعَةُ

1. Hari Kiamat,

Tafsir: (Hari kiamat) dinamakan Al-Qaari’ah karena kengerian-kengerian yang terjadi di dalamnya sangat menggentarkan kalbu.

Surat Al-Qari’ah Ayat 2

مَا الْقَارِعَةُ

2. apakah hari Kiamat itu?

Tafsir: (Apakah hari kiamat itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada dan Khabarnya.

Surat Al-Qari’ah Ayat 3

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ

3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?

Tafsir: (Tahukah kamu) atau apakah kamu tahu (apakah hari kiamat itu?) ungkapan ayat ini menambah kengerian yang terdapat di hari kiamat. Lafal Maa yang pertama adalah Mubtada sedangkan lafal sesudahnya yaitu lafal Adraaka merupakan Khabarnya; dan Maa yang kedua berikut Khabarnya berkedudukan sebagai Maf’ul kedua dari lafal Adraa.

Surat Al-Qari’ah Ayat 4

يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ

4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,

Tafsir: (Pada hari itu) dinashabkan oleh lafal yang disimpulkan dari pengertian yang terkandung di dalam lafal Al-Qaari’ah yakni lafal Taqra’u, artinya pada hari yang menggentarkan itu (manusia adalah seperti anai-anai yang dihambur-hamburkan) atau seakan-akan belalang-belalang yang dihambur-hamburkan; sebagian di antaranya terbang beriring-iringan dengan yang lainnya secara semrawut. Demikian itu karena mereka dalam keadaan kebingungan, hal ini terus berlangsung hingga mereka dipanggil untuk menjalani perhitungan amal perbuatan.

Surat Al-Qari’ah Ayat 5

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ

5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Tafsir: (Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan) atau bagaikan wool yang terhambur-hamburkan, karena ringannya, sehingga jatuh kembali rata dengan tanah.

Surat Al-Qari’ah Ayat 6

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ

6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,

Tafsir: (Dan adapun orang yang berat timbangannya) artinya amal kebaikannya lebih berat daripada amal keburukannya.

Surat Al-Qari’ah Ayat 7

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ

7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

Tafsir: (Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan) yaitu berada di dalam surga; atau dengan kata lain kehidupan yang diterimanya itu sangat memuaskannya.

Surat Al-Qari’ah Ayat 8

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ

8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,

Tafsir: (Dan adapun orang yang ringan timbangannya) artinya amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.

Surat Al-Qari’ah Ayat 9

فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ

9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

Tafsir: (Maka tempat kembalinya) yaitu tempat tinggalnya (adalah neraka Haawiyah.)

Surat Al-Qari’ah Ayat 10

وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ

10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

Tafsir: (Dan tahukah kamu, apakah Haawiyah itu?) atau apakah neraka Haawiyah itu?

Surat Al-Qari’ah Ayat 11

نَارٌ حَامِيَةٌ

11. (Yaitu) api yang sangat panas.

Tafsir: Neraka Haawiyah itu adalah (api yang sangat panas) yang panasnya luar biasa; huruf Ha yang terdapat pada lafal Hiyah adalah Ha Sakat, baik dalam keadaan Washal ataupun Waqaf tetap dibaca. Tetapi menurut suatu qiraat tidak dibaca bila dalam keadaan Washal.