Tag: Dhuha

Tidak Meninggalkan Sholat Dhuha

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Aisyah, bahwa dia shalat dluha delapan rakaat kemudian berkata; “Sekiranya kedua orang tuaku dihidupkan kembali saya tidak akan meninggalkannya (shalat dluha) .”
(HR. Malik)

Perintah Dan Larangan Rasulullah Dalam 3 Perkara

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Syarik dari Yazid bin Abi Ziyad dari Mujahid dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepadaku dengan tiga perkara dan melarangku dari tiga perkara; Beliau memerintahkanku dengan dua raka’at dhuha pada setiap hari, witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulannya. Dan melarangku mematuk (dalam shalat) seperti ayam mematuk, duduk seperti duduknya anjing dan berpaling seperti berpalingnya serigala.”
HR. Ahmad

Sholat Dhuha Dalam Hadits

“Pada pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian wajib bershadaqah; setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh berbuat baik adalah shadaqah, melarang dari yang mungkar adalah shadaqah, dan itu semua cukup dengan dua raka’at shalat Dhuha yang ia kerjakan”. (HR. Muslim)
.
.
Memang tidak ada dalil yang mengatakan bahwa keutamaan sholat dhuha adalah untuk melancarkan rezeki, namun ternyata sholat dhuha dapat mengganti sedekah dimana sedekah adalah amalan yang dapat memperlancar rezeki. .
.
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
.
. ” Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, maka akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah. Sekalipun itu seperti buih di lautan.” [HR-Tirmidzi] .

Sholat Dhuha Sebagai Pembuka Rezeki

“Pada pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian wajib bershadaqah; setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh berbuat baik adalah shadaqah, melarang dari yang mungkar adalah shadaqah, dan itu semua cukup dengan dua raka’at shalat Dhuha yang ia kerjakan”. (HR. Muslim)
.
.
Memang tidak ada dalil yang mengatakan bahwa keutamaan sholat dhuha adalah untuk melancarkan rezeki, namun ternyata sholat dhuha dapat mengganti sedekah dimana sedekah adalah amalan yang dapat memperlancar rezeki. .
.
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
.
. ” Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, maka akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah. Sekalipun itu seperti buih di lautan.” [HR-Tirmidzi] .
#dhuha yuk..

Sholat Sunnah Dhuha

Aktivitas pada Waktu Pagi: Melakukan shalat sunnah Dhuha minimal dua rakaat, maksimalnya tidak dibatasi. Waktu shalat Dhuha dimulai dari setelah matahari meninggi (15 menit setelah matahari terbit) hingga mendekati waktu zawal (15 menit sebelum Zhuhur)
—–
Waktu Dhuha dapat dibagi menjadi tiga:
1. Awal waktu yaitu setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi tombak.
2. Akhir waktu yaitu dekat dengan waktu zawal saat matahari akan tergelincir ke barat.
3. Waktu terbaik shalat Dhuha yaitu ketika matahari semakin tinggi dan semakin panas.
Inilah pendapat madzhab jumhur yaitu Hanafiyyah, Syafi’iyyah, dan Hambali. Dalilnya adalah, Zaid bin Arqam melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah ﷺ bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” (HR. Muslim, no. 748). Artinya, ketika kondisi panas di akhir waktu.
Adapun doa setelah shalat Dhuha disebutkan dalam hadits dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan,
“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM (artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih).
.

Tafsir Surat Ad-Duha Dan Terjemahan

Surat Ad-Duha (Waktu matahari sepenggalahan naik Dhuha)
11 Ayat • Surat ke 93 • Makkiyah

Surat Ad-Duha Ayat 1
وَالضُّحَىٰ

1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,

Surat Ad-Duha Ayat 2
وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ

2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),

Surat Ad-Duha Ayat 3
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

Surat Ad-Duha Ayat 4
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).

Surat Ad-Duha Ayat 5
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.

Surat Ad-Duha Ayat 6
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

Surat Ad-Duha Ayat 7
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

Surat Ad-Duha Ayat 8
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ

8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

Surat Ad-Duha Ayat 9
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

Surat Ad-Duha Ayat 10
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ

10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.

Surat Ad-Duha Ayat 11
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.