Tag: doa

Bacaan Rasulullah Sebelum Khutbah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertasyahhud (memulai khutbahnya), beliau mengucapkan: “ALHAMDULILLAH NASTA’IINUHU WANASTAGHFIRUHU WANA’UDZU BILLAHI MIN SYURURI ANFUSINA MAN YAHDIHILLAHU FALA MUDHILLA LAHU WAMAN YUDHLIL FALA HADIYA LAHU. WAASYHADU ALLA ILAAHA ILLALLAH WAASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASULUHU ARSALAHU BIL HUDA, BASYIRAW WANADZIRAN BAINA YADAYISSA’AH MAN YUTHI’ILLAHA WARASULAHU FAQAD RASYAD WAMAN YA’SHIHIMA FAINNAHU LA YADHURRU ILLA NAFSAHUWALA YADHURRU-LLAHA SYAIAN
 (segala puji bagi Allah, kita memohon ampun kepada-Nya dan memohon pertolongan kepada-Nya dan berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri kita, barang siapa yang di beri petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa di sesatkan-Nya, maka tidak ada seorangpun yang dapat memberikannya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya yang diutus dengan kebenaran sebagai pamberi kabar gembira dan sekaligus pemberi peringatan sebelum datangnya hari Kiamat. Barangsiapa menaati Allah dan rasul-Nya, maka dia telah mendapatkan petunjuk dan barangsiapa bermaksiat kepada keduanya, maka sesungguhnya dia tidaklah mencelakakan kecuali dirinya sendiri dan Allah tidak rugi sedikitpun).” Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah Al Muradi telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb dari Yunus bahwa dia bertanya kepada Ibnu Syihab tentang tasyahhudnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada khutbah Jum’at, maka dia menyebutkan seperti diatas dengan tambahan; “WAMAN YA’SHIHIMA FAQAD GHAWA WANAS’ALULLAHA RABBANA AN YAJ’ALANA MIMMAN YUTHI’UHU WA YUTHI’I RASULAHU WA YATTABI’ RIDHWANAHU WA YAJTANIB SAKHATHAHU FAINNAMA NAHNU BIHI WA LAHU” (Dan barangsiapa bermaksiat kepada keduanya, maka dia telah tersesat, kami memohon kepada Allah Rabb kami agar menjadikan kami termasuk orang-orang yang taat kepada-Nya dan taat kepada rasul-Nya dan termasuk orang yang mengikuti keridhaan-Nya serta menjauhi kamurkaan-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang selalu merindukan keridhaan-Nya dan menjauhi kamurkaan-Nya).”
HR. Abu Daud

Kaum Yang Berlebihan Dalam Berdoa

Telah menceritakan kepadaku Musaddad, telah menceritakan kepada Kami Yahya dari Syu’bah dari Ziyad bin Mikhraq dari Abu Na’amah dari anak Sa’d bahwa ia berkata; ayahku mendengarku berkata; ya Allah, aku memohon kepadaMu Surga dan kenikmatannya, keindahannya dan demikian dan demikian…. dan aku berlindung kepadaMu dari Neraka, rantai serta belenggu-belenggunya, dan demikian dan demikian.. Kemudian ia berkata; wahai anakku, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda: “Akan ada sebuah kaum berlebihan dalam berdoa.” Maka hati-hatilah engkau menjadi bagian dari mereka, sesungguhnya apabila engkau diberi Surga maka engkau telah diberi kebaikan yang ada padanya, dan apabila engkau dilindungi dari Neraka maka engkau telah dilindungi darinya dan dari keburukan yang ada padanya.
HR. Abu Daud


Mendoakan Dengan Menyentuh Rambut

Telah mengkhabarkan kepada kami Ibrahim bin Al Mustamir Al ‘Uruqi, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ash Shalt bin Muhammad, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ghassan bin Al Agharr bin Hushain An Nahsyali, dia berkata; telah menceritakan kepadaku pamanku yaitu Ziyad bin Al Hushain dari ayahnya, dia berkata; “Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Mendekatlah kepadaku.” Kemudian dia mendekat kepada beliau kemudian beliau meletakkan tangannya pada rambutnya yang dijalin dan menggerakkan tangannya serta mendoakan keberkahan untuknya.”
HR. Nasa’i

Doa Masuk Dan Keluar Masjid

Doa Masuk Dan Keluar Masjid
• Silahkan diamalkan teman teman.
Jangan lupa share jika dirasa bermanfaat.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Utsman Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi dari Rabi’ah bin Abu Abdirrahman dari Abdul Malik bin Sa’id bin Suwaid dia berkata; Saya telah mendengar Abu Humaid atau Abu Usaid Al Anshari berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian masuk Masjid, maka bershalawatlah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian ucapkanlah:
Allahummaftahli Abwaba Rahmatika (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu) ‘,
dan apabila keluar maka
ucapkanlah: ‘Alahumma Inni As`aluka min Fadllika (Ya Allah, sesungguhnya saya memohon karunia kepada-Mu’.”

√ Hadits Abu Daud
√ Shahih
√ Nasehat Islam

Doa Dalam Sholat Malam

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad yaitu anak Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Salamah dari Kuraib dari Ibnu Abbas ia berkata; “Saya bermalan di rumah bibiku, Maimunah. Maka saya pun ingin melihat bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menunaikan shalat malam. (Maka pada malam itu) beliau bangun dan kencing. Kemudian beliau membasuh wajahnya, kedua tangannya dan tidur kembali. Kemudian beliau bangun dan langsung beranjak menuju qirbah (tempat air). Beliau membuka tutupnya dan menuangkannya ke dalam mangkuk kecil. Kemudian beliau menciduk dengan tangannya dan berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya.
 Setelah itu beliau shalat, dan saya pun ikut shalat bersama beliau dengan berdiri di sebelah kirinya. Namun beliau memegang dan memindahkanku ke sebelah kanannya. (Pada malam itu) shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sempurna tiga belas raka’at. Sesudah itu beliau tidur hingga mendengku. Dan kami tahu jika tidur beliau mendengkur. Setelah itu, beliau keluar untuk menunaikan shalat Subuh. Kemudian beliau membaca di dalam shalat atau di dalam sujudnya: “ALLAHUMMAJ’AL FII QALBII NUURAN WA FII SAM’II NUURAN WA FII BASHARII NUURAN WA ‘AN YAMIINII NUURAN WA ‘AN SYIMAALII NUURAN WA AMAAMII NUURAN WA KHALFII NUURAN WA FAUQII NUURAN WA TAHTII NUURAN WAJ’AL LII NUURAN -atau beliau mengatakan- WAJ’ALNII NUURAN (Ya Allah, berilah cahaya pada hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari depanku, cahaya dari belakangku, cahanya dari atasku, cahaya dari bawahku, dan berilah aku cahaya).” Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami An Nadlru bin Syumail telah mengabarkan kepada kami Syu’bah Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Kuhail dari Bukair dari Kuraib dari Ibnu Abbas. Salamah berkata; Saya menjumpai Kuraib maka ia pun berkata, Ibnu Abbas berkata; Saya berada di rumah bibiku, Maimunah kemudian datanglah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian ia pun menyebutkan hadits serupa dengan hadits Ghundar, dan ia mengatakan; “WAJ’ALNII NUURAN (Dan berilah aku cahaya).” Tanpa keraguan. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad bin As Sariya keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Ahwash dari Sa’id bin Masruq dari Salamah bin Kuhail dari Abu Risydin Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya bermalam di rumah bibiku, Maimunah. Ia pun mengkisahkan hadits, namun ia tidak menyebutkan Ghaslul Wajh wal Kaffain (membasuh wajah dan kedua telapak tangan). Hanya saja ia mengatakan; “Kemudian beliau mendatangi qirbah dan membuka tutupnya, lalu beliau berwudlu di antara dua wudlu, kemudian beliau beranjak ke tempat tidurnya dan tidur. Setelah itu, beliau bangun kembali, lalu beranjak menuju qirbah (tempat air) lalu membuka tutupnya, kemudian berwudlu.” Kemudian beliau membaca: “A’ZHIM LII NUURA (Ya Allah, perbesarlah cahaya untukku).” Dan ia tidak mengatakan; “WAJ’AlNII NUURA.” Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Abdurrahman bin Salman Al Hajri dari Uqail bin Khalid bahwa Salamah bin Kuhail telah menceritakan kepadanya bahwa Kuraib telah menceritakan kepadanya bahwa Ibnu Abbas pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beranjak menuju qirbah (tempat air), menuangkan air darinya dan berwudlu dengan tidak banyak menggunakan air, namun beliau juga tidak mengurangi wudlunya. Ia pun menyebutkan hadits. Kemudian di dalam hadits itu ia mengatakan; Pada malam itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdo’a dengan sembilan belas kata. Salamah berkata, telah menceritakannya kepadaku Kuraib, dan saya menghafal darinya dua belas kata dan sisanya lupa. 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdo’a: “ALLAHUMMAJ’AL LII FI QALBII NUURAN WA FII LISAANII NUURAN, WA FII SAM’II NUURAN WA FII BASHARI NUURAN WA MIN FAUQII NUURAN WA MIN TAHTII NUURAN WA ‘AN YAMIINII NUURAN WA ‘AN SYIMAALII NUURAN WA MIN BAINI YADAYYA NUURAN WA MIN KHALFII NUURAN WAJ’AL FII NAFSII NUURAN WA A’ZHIM LII NUURAAN (Ya Allah jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di dalam lisanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari arah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari arah depanku, cahaya dari belakangku, dan berilah cahaya di dalam jiwaku dan perbesarlah cahaya untukku).” Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah mengabarkan kepadaku Syarik bin Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata; “Saya bermalam di rumah Maimunah, yang saat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berada di rumahnya. Demikian itu, agar saya dapat melihat bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berbincang-bincang bersama isterinya sejenak, kemudian beliau tidur.” Ia pun menuturkan hadits. Dan di dalamnya ia mengatakan; “Kemudian beliau bangun lalu berwudlu dan bersiwak.”
HR. Muslim

Doa Sesudah Adzan

Doa Sesudah Adzan • Nasehat Islam
Berikut ini bacaan do’a setelah adzan dalam 2 versi yaitu dalam bahasa arab dan bahasa indonesia.
Do’a tersebut yaitu :
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَ نَا مُحَمَّدَا ن الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّ رَجَةَ العَالِيَةَالرَّفِيعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَّحْمُوْدَاإ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادِ
Latin
” Allahumma rabba haadzihid-da’watit taammah wash-shalaatil-qaa’imah, aati sayyidinaa Muhammadanil-wasiilata wal-fadhiilah wasy-syarofa wad-darojatal-‘aaliyatar-rofii’ah, wab’ atshul-maqaamam-mahmuudanil-ladzii wa’adtah innaka laa tukhliful-mii’aad. ” 
Artinya :
“Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna (adzan dan qomat) dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada nabi Muhammad washilah, keanugerahan, kemulyaan, dan derajat yang luhur, keistimewaan dan tempatkanlah di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak (pernah) menyalahi janji. ”

Doa Dapat Menolak Takdir

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah akan bertambah umur (seseorang) kecuali dengan kebaikan, dan tidaklah akan dapat menolak takdir kecuali doa. Sesungguhnya seseorang akan ditahan rizkinya karena dosa yang dia lakukan.”
(HR. Ibnu Majah)

Doa Supaya Istiqomah Dijalan Allah Dan Rasulullah

Telah menceritakan kepada kami Hannad; telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Anas dia berkata; adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terbiasa membaca do’a “YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIKA (wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu).” Kemudian aku pun bertanya, “Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang Anda bawa. Lalu apakah Anda masih khawatir kepada kami?”
 beliau menjawab: “Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.” Abu Isa berkata; Hadits semakna juga diriwayatkan dari An Nawwas bin Sam’an, Ummu Salamah, Abdullah bin Amr dan A’isyah. Dan ini adalah hadits Hasan, demikianlah kebanyakan telah meriwayatkannya dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Anas, dan sebagian yang lainnya telah meriwayatkannya dari Al A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun hadits Abu Sufyan dari Anas lebih shahih.
HR. Tirmidzi

Doa Bersin Dan Cara Menjawab Yang Benar Menurut Hadits Shahih

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah mengabarkan kepada kami Syu’bah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Laila dari saudaranya yaitu Isa bin Abdurrahman dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Abu Ayyub bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian bersin, 
hendaknya dia mengucapkan “ALHAMDULILLAAH ‘ALA KULLI HAAL (segala puji bagi Allah dalam kondisi apapun), ” kemudian orang yang menjawabnya mengucapkan “YARHAMUKALLAAH (semoga Allah merahmatimu), ” lalu dia membalas “YAHDIKUMULLAAHU WA YUSLIH BAALAKUM (semoga Allah memberi petunjuk kepada kalian dan memperbaiki kondisi kalian).” Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Ibnu Abu Laila dengan sanad seperti ini. Abu Isa berkata; Demikianlah Syu’bah meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Abu Laila dari Abu Ayyub dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Ibnu Abu Laila meriwayatkan hadits ini secara mudltharib (matan atau sanadnya berlawanan), terkadang mengatakan; Dari Abu Ayyub dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, terkadang mengatakan; Dari Ali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar dan Muhammad bin Yahya Ats Tsaqafi Al Marwazi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id Al Qattan dari Ibnu Abu Laila dari saudaranya yaitu Isa dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti hadits di atas.
HR. Tirmidzi

Doa Paling Utama Dan Afdhol

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Do’a yang paling utama adalah do’a pada hari Arafah, dan do’a paling afdlal yang pernah aku dan para nabi sebelumku adalah:
“LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU’ (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya) .”
(HR. Malik)