Tag: mengingat

Banyak Mengingat Mati

Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma’in telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Yusuf telah menceritakan kepadaku ‘Abdullah bin Bahir ia mendengar Hani` budak ‘Utsman, berkata: ‘Utsman menangis bila berdiri diatas makam hingga jenggotnya basah. 
Dikatakan padanya: Surga dan neraka disebutkan tapi aku tidak menangis sementara kau menangis karena ini. ‘Utsman berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Sesungguhnya makam adalah tempat akhirat pertama, bila seseorang selamat darinya maka setelahnya lebih mudah dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya lebih sulit.” ‘Utsman berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Aku tidak melihat suatu pemandang pun melainkan pemakaman lebih mengerikan.” Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hisyam bin Yusuf.
HR. Tirmidzi

Banyak Mengingat Mati

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian” Berkata Abu Isa: Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Sa’id. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih gharib.
HR. Tirmidzi

Ziarah Kubur Untuk Mengingat Kematian

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar dan Mahmud bin Ghailan dan Al Hasan bin Ali Al Khallal mereka berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu ‘Ashim An Nabil telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari Bapaknya berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Saya pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang telah diizinkan untuk Muhammad menziarahi kuburan ibunya, maka berziarahlah, karena (berziarah kubur itu) dapat mengingatkan akhirat.” (Abu Isa At Tirmidzi)
berkata; “Hadits semakna diriwayatkan dari Abu Sa’id, Ibnu Mas’ud, Anas, Abu Hurairah dan Umu Salamah.”
Abu Isa berkata; “Hadits Buraidah adalah hadits hasan sahih. Ulama mengamalkannya mereka berpendapat bahwa ziarah kubur tidak mengapa. Ini adalah pendapat Ibnu Mubarak, Syafi’i, Ahmad dan Ishaq”
√ HR. Tirmidzi